Postingan

Menampilkan postingan dengan label kimia laundry

Membuat Deterjen Anti Luntur – Dye Transfer Inhibitor (DTI)

Gambar
  Halo Sobat, kali ini kita akan menjelaskan bagaimana membuat deterjen anti luntur, yang mampu menghambat terjadinya perpindahan warna selama proses pencucian berlangsung. MAAF KAMI TIDAK LAGI MENCANTUMKAN FORMULA DALAM BLOG INI silahkan pindah ke https://kimialaundry.com

Cara Membuat Formula Alkali Builder - Laundry Break

Gambar
Apa itu Laundry Break Laundry Break adalah menambahkan Alkali Builder dalam siklus pencucian (Break Wash). Alkali builder adalah bahan kimia yang memiliki alkalinitas tinggi sebagai bahan pendamping deterjen, untuk mencegah terjadinya endapan protein, tanah dan kandungan asam pada permukaan pakaian yang dicuci agar menjadi lebih bersih dan cerah.  Tidak hanya itu, alkali builder ini juga berfungsi untuk mengangkat kotoran dan noda yang membandel. Umumnya alkali builder ini memiliki sifat yang baik melakukan emulsifikasi dan suspensi. Alkali Builder ini tidak boleh digunakan pada bahan pakaian sutra dan Wool. Penambahan alkali builder pada program Break wash, biasanya dilakukan pada industrial laundry, On Premise Laundry (OPL), Institusional dan komersial Laundry. Biasanya menggunakan laundry dispencing system (sistem injeksi otomatis) yang diprogram secara khusus masuk ke dalam mesin cuci, walaupun secara manual bisa saja dilakukan.  Cara Membuat Formula Alkali Builder Laundry Break MA

SURFAKTAN

Gambar
Kata surfaktan atau surfactant tidak asing lagi bagi mereka yang bergerak dalam bidang deterjen dan merupakan syarat mutlak yang harus dimengerti dan harus didalami. Berikut adalah tentang surfaktan. 1. Apa itu Surfaktan   Surfaktan adalah singkatan dari SURF ace ACT ive A ge NT , yang artinya zat  aktif permukaan, surfaktan merupakan komponen utama deterjen pembersih. Dari namanya diketahui bahwa surfaktan ini menggerakkan aktivitas pada permukaan yang akan dibersihkan, mengangkat kotoran dan menghilangkan minyak dan lemak. Surfaktan merupakan senyawa yang dapat menurunkan tegangan permukaan (atau tegangan antar muka) antara dua cairan, antara gas dan cairan, atau antara cairan dan padatan. Surfaktan ini juga bertindak sebagai pembersih, bahan pembasah, pengemulsi, bahan pembusa, dan dispersan. Ada empat kategori utama surfaktan, yaitu surfaktan anionik, surfaktan Nonionik, surfaktan Kationik dan Amfoter. Dari keempat jenis surfaktan, yang paling banyak digunakan adalah surfaktan A

Pakaian Kusam jadi cerah dengan Asam Oksalat

Gambar
Pakaian putih dan linen hotel paling sering kita temui, dari putih cerah menjadi kusam kekuningan. Ini disebabkan karena pengaruh kadar besi (fe) dalam air yang mengendap dalam serat kain selama proses pencucian.  ASAM OKSALAT adalah produk asam ringan yang biasa digunakan dalam laundry komersial untuk menghilangkan noda besi (karat) atau menguningnya cucian yang disebabkan oleh pengendapan besi dari pasokan air. Cara penggunaannya: Rendamlah pakaian/linen dengan Asam Oksalat dengan kosentrasi 3-5% selama 2-3 jam. Dengan air panas dengan suhu 50-70oC. Cara ini dimaksudkan untuk melepaskan reaksi pengikatan fe pada serat pakaian. Selanjutnya tambahkan 30 gr Asam Oksalat/kg Cucian ke mesin cuci, gunakan air hangat dengan suhu 50-70oC. Jangan menambahkan bahan kimia apapun selama proses pencucian berlangsung. Lakukan sampai 2x pembilasan. Setelah selesai, cuci kembali dengan mesin cuci dengan proses normal, gunakan deterjen yang mengandung alkali. Karena ikatan kadar fe dalam serat k

Cara membuat Formula Deterjen Cair

MENYUSUN FORMULA DETERGEN YANG BAIK Pada artikel ini mari kita sama sama berusaha untuk membuat formula deterjen cair yang baik, untuk kepentingan laundry ataupun keperluan mencuci pakaian sehari-hari, dengan mengacu pada SNI.   Yang akan kita pelajari adalah: 1.      Syarat mutu deterjen Menurut SNI. 2.      Bahan kimia penyusun deterjen dan fungsinya 3.      Menghitung volume dan prosentasenya. 4.      Menghitung anggaran biayanya. Hal penting diketahui adalah bahwa air terbagi atas air sadah dan air lunak. Air sadah memiliki kandungan mineral tinggi seperti ion Ca dan Mg, yang dapat menghambat proses deterjensi sehingga kemampuan deterjensi akan berkurang. Jadi formula yang akan dibuat nantinya harus dapat mempertimbangkan salah faktor penghambat tersebut. Di dalam SNI (06-0475-1996), deterjen cair dikategorikan sebagai pembersih berbentuk cair yang dibuat dari bahan dasar deterjen dengan penambahan bahan lain yang diizinkan dan digunakan untuk mencuci pakaian se